"Tuhan
tak pernah tidur, Tuhan tak pernah menghilang. Tuhan selalu ada bahkan tak
sedikit pun berjarak dengan hamba-Nya. Tuhan tak pernah pergi, walau langkah
kaki kita terlalu sering meninggalkannya. Ia tak pernah lupa menolong kita
sekali pun khilaf memenuhi sikap dan tingkah laku kita. Ia ada bagi
hamba-hamba-Nya yang percaya. Ia dekat dalam tiap sujud dan doa-doa.” (Andi Arsyil Rahman Putra)
“Sebuah
ucapan adalah jembatan menuju impian. Mimpi adalah 50 persen ketika diucapkan,
berubah menjadi 70 persen ketika dituliskan, dan bertambah penuh menjadi 100
persen ketika diiringi dengan doa dan kesungguhan.” (Rosmaya Hadi)
“Aku
sendiri tak tahu harus bagaimana mendefinisikan sebuah kesuksesan. Karena
bagiku harta bukan ukuran sebab menempati posisi sebagai yang memberi (tangan
di atas) dan menjadikan diri kita bermanfaat bagi orang lain adalah definisi
kesuksesan yang jauh lebih penting.” (Rosmaya
Hadi)
“Jika
kita merasa tidak memiliki hal yang berharga lagi dalam kehidupan ini,
ketahuilah kita selalu memiliki karunia berharga pemberian Tuhan.” (Andi Arsyil Rahman Putra)
“Sang
penggenggam harapan memiliki mimpi yang mereka perjuangkan…
Sang
penggenggam harapan akan hidup dengn impiannya bukan hidup dalam impian.
Sang
penggenggam harapan meyakini akan sebuah takdir yang baik dan buruk…
Dan
setiap manusia memiliki hasrat dan mimpi, tetapi keinginan dan kehendaknya
mengikuti keinginan dan kehendak Tuhannya.
Tidak
ada yang kebetulan dalam hidup ini…
Hanya
satu tabir yang mampu mengubahnya dengan harapan, yang dibalut dengan cinta
yang diiringi dengan doa dan usaha.” (Andi
Arsyil Rahman Putra)
Bismillahirrohmanirrohim…
Ya
Tuhanku, aku sang pendoa yang merintih di antara lafal doa yang terlalu banyak
terpatah kata. Aku pendoa yang mendoa tertatih pada agung asma-Mu yang indah,
meretas dalam sukma, hingga kelu lidah terpana cinta yang begitu nyata. Basuh
aku dengan ampunan-Mu yang Maha Agung dan Sempurna, hingga luruh segala khilaf
dan salah…
Ya
Tuhanku, aku pendoa yang merangkai impian bertemu dengan-Mu dalam dekapan
paling hangat, hingga kutahu ke mana harus menjual nyawa, maka tamatkanlah
riwayatku dalam keagungan nyata karena membela sebuah asa meninggikan
kalimat-kalimat-Mu, tercatat dalam kitab-Mu sebagai hamba taat yang mengais
ridho-Mu…
Tuhanku,
aku pendoa yang duduk membisu di balik fajar singgasana-Mu, yang mengharap
permohonanku Kau ijabah pada satu titik temu, maka kabulkanlah ya Tuhan,
tegaskan asaku dalam istighfar, dan beri aku segenggam kekuatan dalam tasbih
yang kulantunkan…
Aamiin
ya Robbala’lamin…
Wahai
pengabul pinta, aku hamba kecil-Mu yang berjalan tak tentu arah jika tanpa
petunjuk-Mu, aku hanya berkhayal tanpa aturan dan bermimpi tanpa bimbingan…
Wahai
pengijabah harap, aku hamba kecil-Mu yang mendayung perahu sampan di atas
lautan gelombang, yang tanpa pertolongan-Mu sudah terhanyut dan terseret ombak
ke samudra paling dalam…
Perkenankanlah
aku meminta, di antara fajar pagi yang penuh harap dan cinta.
Perkenankanlah
aku mengiba, di antara rinai hujan yang Kau turunkan sebagai karunia di atas
cahaya, dan ijinkan aku memilikinya, walau sedikit saja, untuk kusimpan, dan
kujadikan pegangan…
Wahai
pewujud impian, dalam renungku, aku berharap Kau dengar pintaku, meraba bahagia
agar tak jauh dariku, memohon belas agar apa pun cobaan yang Kau ujikan dapat
kulalui tanpa letih kepayahan…
Tuhanku,
seketika aku mengetuk harap, bersimpuh di pintu-Mu, terus menengadah, tanpa sekali
pun mampu berpaling dari cinta-Mu…
Aamiin
ya mujiibudda’waat wa qaadiyah haajat...
Wahai
yang Maha Penyayang,
Terima
kasih untuk semua saying yang Engkau ciptakan di antara hidup yang keras dan
terjal.
Terima
kasih karena telah memberikan semua ini dalam hidup kami.
Terima
kasih untuk keluarga yang hangat, untuk sahabat-sahabat yang hebat, untuk
teman-teman yang baik, untuk semua kasih saying yang tak pernah berhenti Engkau
nyatakan meski berulang kali kusakiti dan kukhianati...
Wahai
yang Maha Kuasa,
Hadirkanlah
senantiasa kebesaran-Mu pada langitku, hingga kumiliki langit hati yang jauh
lebih hidup dari yang pernah kulihat dalam lukisan-lukisanku, yang penuh dengan
kecintaan dan rasa syukur pada-Mu, yang penuh dengan pemujaan dan pengharapan
hanya pada-Mu, maka apalah yang dapat kulakukan selain meminta-Mu menjadikannya
milikku, untuk hidup dan matiku, untuk dunia dan akhiratku...
Wahai
yang Maha Tahu,
Janganlah
Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya, janganlah
Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk
kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami Rahmat dari sisi-Mu. Sesuangguhnya
Engkau Maha Pemberi karunia. Ampunilah segala dosa kami yangs erring mendzalimi
diri kami sendiri...
Wahai
yang Maha Pengampun,
Sesungguhnya
Engkau Maha Mengetahui rahasia kami yang tersembunyi dan amal perbuatan kami,
Engkau Maha Mengetahui apa-apa yang kami sendiri tidak tahu maka terimalah
ratapan kami, sayangilah, maafkanlah, bermurah hatilah, dengan Nur (Cahaya-Mu),
kami ini mendapat petunjuk, dengan pemberian-Mu kami merasa cukup, ilmu
bermanfaat, rejeki yang berkah, dan dalam naungan-Mu, nikmat-Mu, anugerah-Mu,
dan kebajikan-Mu jualah kami berada di waktu pagi dan petang...
Wahai
yang Maha Pengasih,
Engkau
tahu bahwa kehadiran kami di dunia ini merupakan asbab dari mereka. Sayangilah
kedua orang tua kami, jika sekuat tenaga kami tak mampu membalas segala
kebaikan mereka, maka tolonglah kami karena Engkaulah sebaik-baiknya pembalas
segala kebaikan. Sayangilah kedua orang tua kami, sayangilah saudara-saudara
kami, merekalah yang telah banyak berkorban demi kehidupan kami.
Untuk
kedua orang tua/saudara kami yang tengah memulai perjalanan menuju tempat
kekal, tempatkanlah mereka di sisi-Mu yang terindah, ampunilah dosa-dosa mereka,
dan jauhkanlah mereka dari siksa api neraka-Mu. Untuk kedua orang tua/saudara
kami yang masih ada, berkahilah kehidupan mereka, ringankanlah beban hidup
mereka, jauhkanlah mereka dari marabahaya, dan balaslah cinta mereka kepada
kami dengan cinta-Mu yang begitu indah.
Wahai
Sang Pemilik kehidupan, langit, bumi, dan segala isinya, jika Engkau kehendaki
maka tidak ada satu pun kekuatan yang mampu melawan-Mu.
Wahai
yang Membolak-balikkan hati,
Karuniakanlah
kebaikan bagi kami dalam beragam, yang merupakan kunci kehormatan bagi kami.
Karuniakan kebaikan kepada kami di dunia, yang merupakan tempat kami menjalani
hidup. Karuniakanlah kebaikan akhirat bagi kami, yang merupakan tempat kami
kembali. Jadikan kehidupan kami senantiasa lebih baik, jadikan kematian sebagai
kebebasan kami dari segala keburukan, jadikan umur terbaik kami di penghujung,
jadikan amal terbaik kami di penutupnya, dan jadikanlah hari terbaik kami saat
bertemu dengan-Mu.
Wahai
yang Maha Agung,
Hati
kami ingin selalu dekat kepada-Mu. Walau lelah dan tertatih, adakah yang lebih
sejati dan lebih bisa kupercaya selain cinta-Mu. Saat harapan tertinggi hanya
tertuju pada-Mu, pertemukanlah karunia-Mu dengan hidup kami, dengan hidup dan
mati kami. Persatukanlah secepat kasih sayang yang selalu bisa Kau sampaikan
agat tak berjeda, lagi tak berjarak apa-apa, biar harapan kami kali ini
membantu kami melukis asma-Mu di setiap langit hingga langit ke tujuh, maka
kokohkanlah yang telah ada hingga berakar di dasar kalbu tanpa pernah tercabut
waktu, sampai ajal menjemput kami, maka eratkanlah simpulnya ya Rahman, maka
sempurnakanlah dengan nama-Mu, agar tak pernah terpaling, dan menjauh agar tak
pernah hilang dan berlalu. Bila ini kehendak-Mu, maka abadikanlah ya Allah,
abadikan hingga ke surga-Mu. Maka dengan sepenuh hati ini, hati yang Kau beri
pada kami, hambakan hati kami dengan penghambaan kepada-Mu, agar tak pernah
sekalipun kami berjalan melupakan-Mu. Jika kelak kami akan kembali pada-Mu,
jadikanlah kami jiwa-jiwa yang merindukan kematian kami sendiri karena
merindukan pertemuan dengan-Mu. Panggil kami dalam keadaan berpegang teguh pada
agama-Mu, memegang takwa ajaran-ajaran-Mu. Panggil kami dengan hanya nama-Mu
dalam sisa napas kami yang terakhir. Panggil kami dengan hanya asma-Mu yang
tersisa di akhir kata yang kami lafadzkan. Panggil kami, panggil kami, dalam
keadaan sebaik-baiknya, dalam keadaan setakwa-takwanya, dalam iman yang
sekokoh-kokohnya, dalan cinta kepada-Mu yang sebesar-besarnya.
Wahai
satu-satunya pengabul harapan dan doa-doa kami, jika sudi, iringilah setiap
penggal napas yang tersisa, agar mampu kujadikan harapan-harapan yang indah nan
suci, menjelma menjadi harapan yang mampu menopang gundah gulana, yang mampu
meluluhlantahkan paradigna paksa dari kehidupan semu yang hanya bisa terpatri dalam
sebuah keyakinan dan keteguhan hati.
Tuhanku,
jadikan aku manusia yang pandai tersenyum dalam kepedihan, yang pandai bersabar
dalam kesulitan dan pandai untuk tegar dalam setiap penderitaan. Engkaulah yang
Maha Mengetahui rencana hidup yang indah. Berikanlah dalam hati kami senantiasa
cahaya paling sejati dalam keagungan dan kebesaran-Mu, hingga tak pernah lelah
hati dan piker kami mendekat pada-Mu, karena Engkaulah satu-satunya tempat kami
menaruh harap, karena Engkaulah satu-satunya tempat doa kami akan dijawab.
Maha
Benar Engkau dengan segala keagungan-Mu, Maha Suci Engkau dengan segala
kuasa-Mu, bukakanlah pintu langit-Mu agar permohonan ini sampai pada
singgasana-Mu, Wahai Tuhan kami. kami mohon dengan sangat… kami mohon dengan
sangat…
Aamiin ya mujiibassaailiin…*Dikutip dari buku "HOPE: Dream, Desire, Destiny" oleh Andi Arsyil Rahman Putra