Senin, 31 Oktober 2016

Filosofi Kopi: Hidup itu Belajar, Belajar itu Hidup

Jangan pernah berhenti belajar. Jangan pernah berhenti berbagi ilmu, berbagi cerita dan pengalaman. Hidup itu belajar. Belajar itu hidup. Kita tak pernah tau dari mana kita akan menemukan pencerahan.

Apa yang biasanya orang lakukan ketika sedang kesal atau berada pada situasi yang tidak menyenangkan? Kebanyakan mereka cenderung untuk fokus pada rasa ketidakmenyenangkannya daripada menikmatinya. Pernah coba, menikmati rasa tidak menyenangkan itu seperti sedang menikmati secangkir kopi tapi kita lupa menambahkan gula atau krim? Pasti rasanya pahit. Yup! Tapi akan berbeda cerita jika kita paham tentang filosofi dari kopi itu sendiri. Para ahli kopi memang tidak cukup butuh hitungan hari, minggu, bulan, atau bahkan bisa bertahun-tahun untuk bisa memahami soal kopi dan menikmati orisinalitasnya, meskipun mungkin akan tidak nyaman menurut lidah kita.

Hikmahnya, rasa tidak menyenangkan atas suatu hal atau tentang getirnya perjalanan hidup pasti dialami oleh setiap orang. Hanya saja, sebagian besar kita cenderung untuk terfokus pada rasa ketidakmenyenangkannya tersebut. Dengan mengikhlaskan, berbesar hati, berpikir positif, dan mencoba menikmati setiap proses perjalanannya, pasti langkah kita akan menjadi lebih ringan ketika menghadapinya. Bukankah telah dijelaskan bahwa setelah kesulitan pasti ada kemudahan. (QS. 94:5) Sungguh Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. 8:46)

"Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan, dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, "Kapankah datang pertolongan Allah?" Ingatlah, pertolongan Allah itu dekat." (QS. 2:214)

"Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, "Kami telah beriman," dan mereka tidak diuji? Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta." (QS. 29:2-3)
 
Wallohu'alam bisshowab.

#Hamasah

Sabtu, 29 Oktober 2016

Seperempat Abad

Kehidupan baru, cerita baru, teman baru.
Banyak perubahan yang terjadi di sepanjang tahun ini.
Ada yang pergi, ada yang kembali, ada pula yang hadir mengisi kekosongan hati.

Tuhan telah mengatur kehidupan ini dengan sangat baik. 
Dia mengambil satu, lalu Dia gantikan dengan yang lainnya. 
Dia uji aku dengan getirnya perjalanan hidup, lalu Dia biarkan aku menemukan pencerahan dan menjadikannya pelajaran.
Tuhan Maha Rahman, Tuhan Maha Rahim.
Tuhan masih ijinkan aku untuk hidup, memberiku kesempatan untuk menjadi baik.

Harapanku, aku ingin mewujudkan cita abah, yaitu hijrah.
Harapanku, aku ingin menjadi anak serba bisa, menjadi apa saja untuk amah.
Harapanku, aku ingin melihat orang-orang yang kusayang bahagia karena aku.
Aku mencintai kalian karena Allah.

Terima kasih karena selalu hadir dalam setiap kesendirianku.
Terima kasih atas setiap doa dan harapan baik, semoga Tuhan juga kabulkan atas kalian.
Barokalloh..

Hari ini adalah lembaran baru bagiku | ku di sini karena kau yang memilihku | tak pernah kuragu akan cintamu | inilah diriku dengan melodi untukmu | Dan bila aku berdiri tegar sampai hari ini | bukan karena kuat dan hebatku | Semua karena cinta | Tak mampu diriku dapat berdiri tegar | Terima kasih cinta...|

#hijrah #25th

Sabtu, 22 Oktober 2016

Lelah?


Coba ingat kembali.

Untuk sampai di tempat ini, berapa tangan yang sudah mendorongmu?
Berapa tangan yang sudah menarikmu?

Untuk sampai di tempat ini, berapa banyak hal yang sudah kau korbankan?
Berapa banyak hal yang sudah mereka korbankan untukmu?

Untuk sampai di tempat ini, seberapa banyak doa yang kau panjatkan?
Seberapa banyak doamu yang disemogakan oleh mereka?

Jadi, mau menyerah begitu saja?
Pertimbangkan lagi.

Akan banyak hati yang akan kau sakiti.
Akan ada janji yang pada akhirnya teringkari.
Akan ada harapan yang kau patahkan.
Dan...
Akan ada bahagia yang berubah duka.

Bertahanlah.
Sebentar lagi.
Hanya sebentar lagi.
Jangan berhenti.

Terinspirasi dari ig: asyamsa911

#keepfighting

Kamis, 20 Oktober 2016

Hijrah

Hijrah adalah memperbaiki diri. Menata kembali hidup kepada jalan yang seharusnya. Bukankah dalam setiap doa selalu meminta agar Tuhan senantiasa menunjukkan kepada jalan yang lurus, menginginkan keberkahan dalam hidup, keridhoaan dalam setiap urusan? Jadi, ketika kita telah merasa bahwa ada yang salah dengan jalan hidup kita, hati menjadi resah, merasa hilang arah, mungkin itu berarti Tuhan sedang mengingatkan bahwa itulah saatnya kita harus kembali kepada-Nya. Memang tidak akan mudah, selalu ada tantangan yang menyertainya, termasuk diri sendiri. Namun, jika kita yakin dan telah memantapkan hati untuk mengembalikan semua urusan kepada Sang Pemilik dan Pengatur Kehidupan, lalu alasan apa lagi yang hendak membuat kita ragu dan berbalik arah dari-Nya? Maka, nikmat Tuhanmu yang manakah yang hendak kau dustakan? Hidup adalah belajar. Belajar adalah hidup.  Sungguh Tuhan tidak pernah abai terhadap hal sekecil apapun tentang kita. Fluktuasi iman? Pasti. Tuhan takkan pernah membiarkan hamba-Nya tanpa diuji sampai terbukti bahwa kita benar-benar beriman dan bertaqwa pada-Nya. Istiqamah? Semoga Yang Maha Membolak-balikkan hati senantiasa menjaga kita untuk tetap berada di jalan-Nya yang lurus dan memberi petunjuk dalam setiap urusan.

Aaamiiin.

:)