Minggu, 29 Maret 2015

Kuasa Tuhan

Setelah beberapa hari kemarin tubuhnya roboh, seakan tak ada lagi kekuatan untuk menopang tubuhnya yang sebenarnya tak lagi berdaya. Semangatnya seakan runtuh seketika, harapannya untuk kembali seakan berhenti. Bershalat saja dia tak kuasa karena kondisinya saat itu. Duduk, berdiri, berjalan, seperti aktivitas luar biasa berat yang untuk melakukannya butuh bantuan. Ya Tuhan...

Namun, kukatakan ini hanyalah godaan. Ini bukan sekedar ujian. Ini bukan sekedar kesakitan. Ini adalah sesuatu yang tak dapat dijelaskan dengan logika manusia. Penawarnya hanya butuh kepasrahan dan keyakinan terhadap Tuhan yang melebihi ketakutannya terhadap  sakitnya. Dia pun mencoba melawannya dengan kerendahan hatinya, keteguhannya, keimanan.

Ya Tuhan... Engkau berikan petunjuk. Puji syukur kondisinya kini jauh membaik dari kemarin. Semangat itu seperti bertumbuh kembali. Senyumnya kembali tersungging. Cerianya kembali hadir di tengah-tengah kami. Semoga Engkau berikan dia selalu nikmat sehat itu. Mohon pastikan dia selalu Kau jaga, dalam lindungan, keberkahan, nikmat yang tiada tara. Bahagiakan masa tuanya dan kehidupan akhiratnya kelak. Semoga aku kembali bisa melihat cerianya setiap waktu karena itu pasti akan selalu kurindukan.

Amin Ya Robbal'alamin...

Rabu, 18 Maret 2015

Roda Kehidupan

Tuhan menjadikan perjalanan kita sulit bukan karena Dia membenci kita. Justru karena Dia teramat sayang maka Dia menguji kita. Tetapi bukan berarti mereka yang perjalanannya mulus saat ini tak disayang Tuhan. Akan ada bagi masing-masing kita mendapat ujian. Tuhan punya cara bagi mereka untuk menunjukkan rasa kasih-Nya. Mungkin tak di sini, bisa jadi di belokan selanjutnya. Seperti aku dulu, memasuki jalan ini dengan begitu mudahnya karena pertolongan Tuhan, namun nyatanya sepanjang perjalanan ini tak semudah kali pertama melewatinya. Ada saja jalan terjal, berkelok tajam, mendaki, menurun yang harus dilalui agar perjalanan ini menemukan ujungnya. Memang, akan selalu ada kesulitan setelah kemudahan dan akan selalu ada kemudahan setelah kesulitan. Ternyata hidup itu tak selamanya lurus-lurus saja. Akan ada saat kita jatuh, ada saat kita bangkit dan menaik. Ternyata hidup tak melulu begitu-begitu saja. Akan ada saat dimana kita menangis, ada saat kita tersenyum. Yah, sebut saja itulah roda kehidupan.

Minggu, 15 Maret 2015

Surat Cinta untuk Sahabat

Hey, apa kabar, sahabat? Rasanya sudah terlalu lama kita tak bersua. Bukan karena ada yang salah, hanya saja aku merasa berbeda di antara lainnya. Bukan inginku memutuskan tali silaturrahmi atau hendak menjauhkan diri, hanya saja aku sedikit menutup diri untuk hal yang bersifat terlalu pribadi. Bukan karena kalian, tapi karena aku.

Ada hal yang mulai aku sadari, bahwa sampai kapan pun takkan pernah ada persahabatan yang sempurna. Namun tak perlu menjadi sempurna, cukup menjadi diri kita ada bagi lainnya dalam situasi dan kondisi apapun. Tak butuh alasan untuk menjadikan seseorang sebagai sahabat karena tanpa disadari Tuhan akan mengikatnya pada siapa-siapa yang menurut-Nya tepat dan mungkin kita adalah salah satunya yang telah Tuhan pertautkan. Kuingat saat kali pertama bertemu kalian, dari yang tak saling mengenal hingga saat ini akhirnya kita dipersatukan. Terima kasih telah menjadi sahabat terbaik selama enam tahun ini. Terima kasih telah menemani setiap hariku, menjadikan hujan berubah pelangi, menjadikan dinginnya pagi sehangat sinar mentari.

Bolehkah persahabatan ini tak sebatas pertemuan di sini?
Bolehkah persahabatan ini berlanjut hingga akhir nanti?

Terkadang aku ragu karena tak selamanya kita bisa bersama. Mungkin esok atau lusa kita dapati jalan masing-masing, lingkungan berubah, ceritanya pun akan berbeda. Terkadang aku khawatir tak menemukan sahabat sebaik kalian, namun aku mengerti bahwa akan ada saatnya untuk bertemu dan akan ada saatnya untuk berpisah. Tak apa. Setidaknya aku telah miliki cerita tentang kalian. Ruang dan waktu yang berbeda terkadang tak mampu memutuskan ikatan yang telah terjalin. Bolehkah kita pun demikian? Setelah habis cerita ini, mungkin suatu saat nanti aku akan merindukan kalian. Semoga Tuhan selalu besertamu.

Terakhir, terima kasih telah berikanku senyuman hangat di kala hujan. Karena kalian aku masih bisa bertahan dan terus maju sampai titik ini.

Sampai jumpa lagi, sahabat. Aku mencintai kalian karena Allah.

Salam.

Selasa, 03 Maret 2015

Cerita Kita

Mungkin orang lain melihat kita sedang bahagia, tapi mereka tidak tahu bahwa kita sebenarnya sedang sedih.
Mungkin orang lain melihat kita selalu tersenyum, tapi mereka tidak tahu bahwa kita sebenarnya selalu menangis.
Orang lain hanya bisa melihat apa yang tampak dari luar, tak mengerti yang sebenarnya terjadi di dalam.
Orang lain hanya bisa mendengar pokok ceritanya, tak mengerti yang sebenarnya jalan ceritanya.
Dikatakan atau pun tidak dikatakan, mereka tidak akan mengerti dan tidak mau mengerti, karena bagi mereka itu bukanlah hal penting.
Jadi, pahami, yakini, kuatkan hati kita, bahwa perjalanan ini, cerita ini, adalah milik kita, bukan mereka.
Jadi, abaikan pikiran dan hujatan mereka, karena bagi kita itu pun tidak penting.
Karena ini tentang kita, bukan mereka.
Itu saja.