Minggu, 23 November 2014

Pernikahan

Pernikahan adalah suatu proses penyatuan, tidak hanya antara seorang laki-laki dan seorang perempuan, tetapi juga antara keluarga kedua belah pihak (baca: keluarga pihak laki-laki dan keluarga pihak perempuan).

Pernikahan adalah suatu awal membina hubungan antara seorang laki-laki dan seorang perempuan dengan lebih serius, menjalani bahtera rumah tangga, membangun keluarga, memiliki keturunan, dan menyelesaikan akhir kehidupan berdua.

Namun, apakah pernikahan sesederhana itu?

Tidak demikian.

Pernikahan itu harus punya visi. Seorang laki-laki dan seorang perempuan yang hendak menikah sebaiknya memiliki visi yang satu. Kita, sebagai seorang muslim, tentunya harus memiliki visi yaitu menegakkan agama Allah, menjadi hamba Allah yang semakin taat, yang senantiasa menjalankan syariat, dan lebih dekat dengan Allah tentu saja. Jika salah satu atau keduanya tidak punya dasar yang sama untuk mewujudkan visi tersebut, lantas bagaimana keluarga itu dapat hidup? Kemana bahtera itu dapat melaju? Amat disayangkan jika pernikahan hanya didasarkan pada emosi, hasrat, kebahagiaan dunia, sekedar melaksanakan kewajiban sebagai suami atau sebagai istri, menafkahi lahir dan batin, tanpa memikirkan kebahagiaan akhirat, atau apakah pernikahan sekedar status bahwa kita telah menikah?

Tidak demikian.

Pernikahan adalah salah satu ibadah yang menyempurnakan iman kita, menghindarkan diri dari zina, melaksanakan sunnah Rasul, dan tentu saja dengan ijin Allah. Allah yang menetapkan hati kita. Allah yang memilihkan pasangan terbaik untuk kita. Tidak ada yang sia-sia dari takdir Allah, yaitu agar setiap pasangan dapat saling mengisi, melengkapi kekurangan, dan menyempurnakan kelebihan satu sama lain, dan semata-mata untuk menuju pada-Nya. Bukankah manusia dan jin diciptakan untuk beribadah kepada-Nya? Begitupun setelah menikah, beribadah dilakukan bersama kekasih pilihan Allah. Subhanallah, sungguh indah jika dalam sebuah keluarga dihiasi oleh cahaya-Nya.

Sungguh, menikah bukanlah perkara mudah. Ada tanggung jawab yang teramat besar ketika membinanya. Tentang kemanakah bahteranya akan dibawa. Tentang bagaimana pondasinya. Tentang bentuk keluarga seperti apa yang hendak dibina.

Wallahua’lam bisshowab.

Semoga para akhwat yang belum bertemu kekasihnya, Allah memampukannya dalam memenuhi tanggung jawab, menyiapkannya menjadi sosok istri dan ibu terbaik untuk suami dan anaknya kelak, menyegerakan untuknya jodoh terbaik, yang mencintainya dan mencintai keluarganya karena Allah.

Semoga para ikhwan yang belum bertemu kekasihnya, Allah memampukannya dalam memenuhi tanggung jawab, menyiapkannya menjadi sosok suami dan ayah terbaik untuk istri dan anaknya kelak, menyegerakan jodoh terbaik, yang mencintainya dan mencintai keluarganya karena Allah.

Amin.